Kamis, 31 Oktober 2013

KLASIFIKASI TUMBUHAN


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
 Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat / atau ciri-ciri. ( Tjitrosomo, 1984 )
 Kalsifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi berguna untuk menunjukan hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup. Keuntungan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang akan kita pelajari. Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit mempunyai sejumlah kesamaan – kesamaan sifat. Semakin rendah tingkatan suatu takson maka keseragaman individu dalam takson itu semakin dekat kekerabatannya atau kesamaannya lebih banyak. ( Intan Pariwara, 2002 ) 
 Klasifikasi tumbuhan adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi tumbuhan secara individual yang menggambarkan kekerabatan. pembentukan takson-takson dengan tujuan mencari materi keseragaman dalam keanekaragaman. Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang didasarkan pada perbedaan dan persamaan. kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi.   
Dalam biologi klasifikasi atau penggolongan tumbuhan adalah proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai secara ideal. Ini dicapai dengan menyatakan golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-golongan yang berbeda. Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistem klasifikasi, yang sengaja diciptakan untuk hubungan kekerabatan jenis-jenis tumbuhan atau sama lainnya. Sedangkan ( Tjitrosoepomo, 1993 ) 
1.2. Tujuan
Tujuan dari klasifikasi tumbuhan ini yaitu agar mahasiswa dapat mengenal contoh-contoh tumbuhan tingkat rendah serta mempelajari dan mengenal spermatophyta (tumbuhan tingkat tinggi )



II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah dan Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Periode tertua (Prasejarah hingga Abad ke-4 SM)
Secara formal dalam periode ini belum dikenal adanya sistem klasifikasi yang diakui. Namun sejak dulu manusia sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk ruang lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah tumbuhan yang mana baginya yang berguna dan yang mana yang tidak, termasuk pemberian nama, yang kemudian dikomunikasikan kepada pihak lain. Pada zaman prasejarah orang telah mengenal tumbuh-tumbuhan penghasil bahan pangan yang penting yang kita kenal sampai sekarang. Jenis-jenis tumbuhan itu diperkirakan telah dikenal sejak 7 sampai 10 ribu tahun yang lalu, telah dubudidayakan oleh bangsa Mesir yang mendiami lembah Sungai Nil bagian hilir di Afrika, bangsa inca di Asia Timur, bangsa Asiria di lembah Sungai Efrat dan Tigris di Timur Tengah, dan bangsa-bangsa Indian di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Mereka telah mengenal berbagai jenis tumbuhan yang merupakan penghasil bahan pangan, bahan sandang, dan bahan obat, yang berarti sebenarnya mereka pun telah menerapkan suatu sistem klasifikasi, dalam hal ini suatu sistem klasifikasi yang didasarkan atas manfaat tumbuhan. Oleh karenanya pada periode ini dinamakan Periode Sistem Manfaat, yang dianggap sebagai sistem buatan yang tertua.( Gembong Tjitrosoepomo. 2005 )
Taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru di anggap pada abad ke-4 sebelum Masehi oleh orang-orang Yunani yang dipelopori oleh Theophrastes ( 370-285 SM) murid seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles. Aristoteles sendiri adalah murid filsuf Yunani yang semashur yaitu plato. Sistem klasifikasi yang diusulkan bangsa Yunani dengan Theophrastes sebagai pelopornya juga diikuti oleh kaum herbalis serta ahli-ahli botani dan nama itu terus dipakai sampai selama lebih 10 abad. Pengklasifikaan tumbuhan terutama didasarkan atas perawakan (habitus) yang golongan-golongan utamanya disebut dengan nama pohon, perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna. System klasifikasi ini bersifat dominan dari kira-kira abad ke-4 sebelum masehi sampai melewati abad pertengahan, dan selama periode-periode ini ahli-ahli botani, herbalis, dan filsuf telah menciptakan sIstem-sistem klasifikasi yang pada umumnya masih bersifat kasar, namun sering dinyatakan telah mencerminkan adanya hubungan kekerabatan antara golongan yang terbentuk. .( Gembong Tjitrosoepomo. 2005 )

2.2. Taksonomi Dunia Tumbuhan
1. Spesies
  Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain.
anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam suatu spesies tidak saling berkawin karena hambatan geografis namun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul. Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat denganspp.). Pada taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah spesies: subspesies (disingkat ssp. (namun biasanya tidak ditulis pada nama ilmiah hewan). Pada taksonomi tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat takson lain di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma.

2. Genus/Marga
Berada satu tingkat diatas spesies, genus terdiri atas beberapa spesies yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Contoh, kucing dan harimau masuk dalam satu genus(Felis) karena kesamaannya dalam hal bentuk muka.

  Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat. Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo.

3. Familia/Suku
  Familia (Bahasa Latin: familia, jamak familiae) dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus. Pengindonesiaan takson ini adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka ilmiah), famili, atau keluarga. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Perancis Pierre Magnol dalam bukunya Prodromus historiae generalis plantarum, in quo familiae plantarum per tabulas disponuntur pada tahun 1689. Carolus Linnaeus menggunakan istilah familia dalam bukunya Philosophia botanica (1751) untuk merujuk pada kelompok utama tumbuhan.

4. Ordo/Bangsa
  Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines) adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara konsisten menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan, dan tumbuhan dalam bukunya Systema Naturae (1735)

5. Classis / Kelas
 Kelas atau Classis adalah suatu tingkat atau takson dalam klasifikasi ilmiah hewan dan tumbuhan dalam biologi. Tingkat ini berada di bawah filum dan di atas ordo. Contohnya, mamalia adalah kelas untuk anjing, di mana filumnya adalah chordata (hewan dengan tulang belakang) dan familianya adalah karnivora (hewan pemakan daging).

6. Phylum / Filum
  Filum dari bahasa Yunani; phylum adalah cabang. Biasanya kata ini dipakai dalam ilmu bahasa perbandingan atau dalam ilmu biologi dalam  menguraikan atau mengklasifikasikan hubungan 'keluarga' antar jenis atau bahasa 

7. Divisio/divisi
  Dalam biologi, divisio atau divisi adalah istilah yang sama dengan filum. Divisio dipakai dalam taksonomi untuk kerajaan tumbuhan dan fungi.

8. Regnum/Kingdom/Kerajaan
  Dalam biologi, kerajaan (bahasa Inggris: Kingdom; Latin: regnum, pl. regna) adalah tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam sistem tiga domain, kingdom adalah satu tingkat di bawah domain. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista).
2.3. Divisio Tumbuhan
Dalam biologi, divisio atau divisi adalah istilah yang sama dengan filum. Divisio dipakai dalam taksonomi untuk kerajaan tumbuhan dan fungi.
Terdapat beberapa versi divisio tumbuhan, namun versi-versi ini umumnya sepakat pada sebagian besar pembagian. Divisio-divisio tersebut adalah:  
a. Superdivisio Bryophyta
Bryophyta (Lumut-lumutan),
b. Superdivisio Pteridophyta
Lycopodiophyta (Rane dan Paku kawat)
Psilophyta (Psilofita)
Equisetophyta (Paku ekor kuda)
Filicophyta atau Pteridophyta (Paku-pakuan atau pakis-pakisan)
c. Superdivisio Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta )
Cycadophyta ( Pakis haji atau sikas )
Ginkgophyta ( Ginkgo )
Pinophyta (Tumbuhan berdaun jarum atau tumbuhan runjung / konifer)
Gnetophyta ( Melinjo-melinjoan )
Magnoliophyta atau Angiospermophyta (Tumbuhan berbiji tertutup).



III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Acara 2 (Klasifikasi Tumbuhan) dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis 11 Oktober 2012 pukul 15.00-16.40 WIB.

3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu gelas piala 250 ml, pipet tetes, kaca pembesar, pisau, pinset, jarum bertangkai, kaca objek, kaca penutup dan mikroskop. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu bakteri dan spirogyra (schizophyta). Saccharomyces dan jamur akar ganoderma (Thallophyta), Marchantia (Bryophyta),  Adiantum (Pteridophyta) dan yang termasuk Spermatophyta adalah Pinus merkusii (pinus), Gnetum gnemon (melinjo), Caesalpinia pulcherrima (bunga merak), Mimosa pudica (putri malu), imperata cylindrica (alang-alang).

3.3. Cara Kerja
3.3.1. Pengenalan contoh-contoh tumbuhan tingkat rendah
a. Bakteri
- Untuk mendapatkan contoh bakteri yang mudah dilakukan dengan membuat air rebusan jerami. Jerami dipotong-potong sebanyak 3 gram, rebus dalam air suling selama 150 menit, kemudian tunggu sampai dingin. Saringlah dengan kapas, dan tambahkan dengan air suling hingga volme 300 ml.
- Isi botol erlenmeyer dengan larutan tersebut sebanyak 50 ml, biarkan terbuka seelama 24 jam, kemudian tutuplah dengan kapas. Sehari kemudian dalam cairan tadi telah banyak mengandung bakteri, terutama yang berbentuk batang.
- Ambil dengan pipet tetes, teteskan pada kaca objek, tutup dengan kaca objek, tutup dengan kaca penutup. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x dan diafragma bukaan kecil. Perhatikan bentuk bakteri yang terlihat, dapatkan bakteri tersebut bergerak, dan bagaimana pergerakannya.
b. Saccharomyces
Organisme ini terdapat pada ragi untuk membuat riti. Campurkan 10 butir ragi dengan 10 ml larutan gula 5% (5 gram dalam 100 ml air suling).
   Biarkan beberapa jam, amil 2 tetes cairan, teteskan pada kaca objek, tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop perbesaran 10 x dengan diafragma kecil. Gambarla beberapa sel ragi.
c. Ganoderma
Jamur ini dapat hidup sebagai parasit atau sapropit pada kayu. Hidup parasit sebagai jamur akar pada tanaman –tanaman perkebunan, perhatikan sporanya yang khas dengan 2 dinding, pori-pori kecil dan rapat.

d. Marchantia
Lumut tersebut banyak tumbuh ditanah pada suasana lembab, terutama didaerah pegunungan. Tumbuhan ini dapat dicari ditepi jalan setapak yang lewat  hutan. Bagian tumbuhan yang pipih dan menempel ditanah adalah stadium gemetofit.
e. Adiantum
Contoh Pteridophyta yang mudah didapat adalah paku splir (adiatum cuneatum) yang banyak ditanam di pot sebagai tanaman hias. Tumbuhan tersebut adalah stadium sporofit, yaitu tumbuhan yang menghasilkan spora. Bangsa paku mempunyai 2 macam daun yaitu tumbuhan yang menghasilkan daun vegetatif yang tidak mengandung sorus dan daun fertil, disebut sporofit yang mempunyai sorus dibagian tepinya. Tiap sorus mengandung banyak spora. Amati dengan kaca pembesar atau mikroskop stereo, sorus terlihat banyak mengandung sporangium yang bertungkai, dan akan terlihat bila bagian pelindungnya dibuka.


3.3.2. Mempelajari dan Mengenal Spermatophyta
A.  Pengenalan Gymnospermae
1. Pinus merkusii
Alat perkembangbiakan berupa kerucut atau “cone” yang dalam istilah botani disebut juga Strobilus. Strobilus jantan lebih kecil, berkelompok di daerah ujung batang, dan strobilus betina lebih besar, sebelum masak berwarna hijau, tetapi setelah masak dan jatuh, berwarna coklat. Strobilus betina yang kering, daun sisiknya akan akan terpisah dan bijinya dapat terlihat atau jatuh, demikian pula pada strobilus jantan. Daun pada pinus berupa jarum yang panjang.
Amati dan gambarkan strobilus betina yang telah terbuka, ada beberapa biji pada satu daun sisik, strobilus jantan dan daunnya. Da beberapa helai daun yang bersatu pada tangkainya.
2. Gnetum gnemon
Alat pembiakan tumbuhan ini tidak mempunyai daun sisik, tetapi bentuknya masih menyerupai strobilus. Daun tidak berbentuk jarum, mirip dengan daun Dicotyledoneae.

B.  Pengenalan Angiospermae
Pengenalan Dicotyledoneae
Contoh tumbuhannya adalah bunga merak dan putri malu. Tulislah persamaan dan perbedaan dari tanaman tersebut. Amati dan gambarkan : karanagn bunganya, jumlah mahkota bunga ada tidaknya kelopak bunga, jumlah benang sari, daun tunggal atau majemuk.

Pengenalan Monocotyledoneae
Amati bunga lilin, perhiasan bunga tidak dapat dibedakan menjadi kelopak dan mahkota (tidak mempunyai kelopak dan mahkota). Perhatikan : jumlah perhiasan bunga, terpisah atau bersatu, jumlah benang sari dan macam urut daun. Gambarkan bunga lili dan sebutkan nama bagian-bagiannya.
Untuk alang-alang, cabutlah satu rumpun alang-alang lengkap dengan stolonnya. Perhatikan : bentuk bunganya, ada berapa macam perhiasan bunga, jelas atau tidaknya perhiasan bunga, benang sari jelas/tidak, stolon dan macam urat daun. Gambarkan dan sebutkan bagian-bagiannya.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam kingdom plantae ( dunia tumbuhan ) terdapat 5 divisi yaitu : Filum Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari masing – masing contoh divisi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari misalnya : bakteri pada air comberan, Jamur Ganoderma, Pinus, Alang – Alang, Melinjo, Putri malu,Paku fertil dan Lumut daun. 
Dalam divisi spermatophyta dibagi menjadi kelas Gymnospermae dan Angiospermae. Sedangkan angiospermae mempunyai subkelas yaitu Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.


DAFTAR PUSTAKA

- Gembong Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Umum (Dasar-dasar taksonomi tumbuhan). Cetakan                     ketiga. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. 16 oktober 2012,21.00 pm. 
- Supraptono Djajadirana. 2000. Klasifikasi tumbuhan. Cetakan pertama. PT. RajaGrafindo Persada.                   Jakarta. 16 oktober 2012,21.30 pm 
- Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Yogyakarta. 17 oktober 2012,19.00 pm
- Hardjowigeno, S. 1985. Klasifikasi. Institut Pertanian Bogor. 17 oktober 2012,20.45 pm.
- http://www.plantamor.com/index.php?plant,  2011. 17 oktober 2012,20.45 pm.
- http://id.wikipedia.org /Anatomi tumbuhan, 2011. 17 oktober 2012,19.20 pm.
- http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/05/klasifikasi-tanaman.html. 17 oktober 2012,20.45                      pm.
- http://rastindo.info/edukasi/biologi/52-klasifikasi-makhluk-hidup.html. 18 oktober 2012,21.45 pm.





Terimakasih buat agan-agan yang sudah berkunjung diblog saya..!! blogger yang baik selalu meniggalkan komentar ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar