I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel hidup.
Kelebihan enzim dibandingkan katalis biasa adalah dapat meningkatkan produk beribu
kali lebih tinggi, bekerja pada pH yang relatif netral dan suhu yang relatif
rendah, dan bersifat spesifik dan selektif terhadap subtrat tertentu. Enzim
telah banyak digunakan dalam bidang industri pangan, farmasi dan industri kimia
lainnya. Dalam bidang pangan misalnya amilase, glukosa-isomerase, papain,
danbromelin. Sedangkan dalam bidang kesehatan contohnya amilase, lipase, dan
protease, (Supriyanti, 1994)
Pada percobaan ini akan
digunakan beberapa yaitu enzim bromelin dan papain. Enzim bromelin adalah enzim
yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas, ataupun kulit nanas.
Bromelin termasuk enzim proteolitik yang membantu mencerna protein. Enzim
bromelain yang dapat membantu memperlancar pencernaan dalam lambung akan diuji
coba pengaruhnnya pada daging sapi. Nanas mengandung proteolytic enzyme
bromelain yang berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein. Protein
bromelin memiliki potensi yang sama dengan papain yang ditemukan pada pepaya
yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas
bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan
pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal.
Bromelin juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting
enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat
Sedangkan papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya,
baik dalam buah, batang dan daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu
memecah protein, khususnya pada daging agar lebih empuk atau lunak, Chakraverty, 2002).
1.2. Tujuan
Pratikum:
1.
Membandingkan
dan mengidentifikasi kandungan pati
2.
Mengetahui
cara kerja amylase.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Enzim Bromelin
Bromelin adalah enzim
proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus).
Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus nanas. Dalam
memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk presipitasi
(pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alkohol. Beberapa kegunaan
dari enzim ini adalah mengurangi rasa sakit dan pembengkakan karena luka atau
operasi, mengurangi radang sendi, menyembuhkan luka bakar, meningkatkan fungsi
paru-paru pada penderita infeksi saluran pernapasan, dan lain-lain. Untuk
meningkatkan kelancaran pencernaan pada manusia, umumnya digunakan bromelin
berdosis 500 mg dalam bentuk kapsul. Apabila konsumsi bromelin dilakukan
bersamaan dengan senyawa anti-koagulan maka risiko terjadinya pendarahan akan
meningkat, (Supriyanti, 1994)
2.2. Enzim Papain
Enzim papain adalah enzim
protease yang terkandung dalam getah papaya, baik dalam buah, batang maupun
daunnya. Sebagai enzim yang berkemampuan sebagai memecahkan molekul protein,
dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, baik di kehidupan rumah tangga maupun industri, Chakraverty, 2002).
Enzim papain merupakan bahan
alami yang banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan manusia, salah satunya
dapat menyehatkan dibandingkan bahan kimia.
Enzim Papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah papaya,
baik dalam buah, batang maupun daunnya. Sebagai enzim yang berkemampuan sebagai
memecahkan molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di kehidupan rumah tangga maupun
industri, Chakraverty, 2002).
Enzim Papain digunakan dalam
industri pengolahan daging. Daging dari hewan tua pun dapat menjadi lunak jika
diberi Enzim papain. Enzim papain juga digunakan sebagai bahan penghancur sisa
atau buangan hasil industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat
protein hewani.
Pada industri penyamakan kulit, Enzim papain sering digunakan untuk
melembutkan kulit. Dan juga enzim papain berperan penting dalam industri bir.
Enzim papain juga dapat digunakan sebagai bahan krim pembersih kulit,
terutama muka. Dan masih banyak manfaat enzim papain lainnya.
2.3. Manfaat Buah Nanas
Manfaat buah nanas. Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis
tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini
termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus)
tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal
dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang
sangat baik". Kandungan Buah Nanas : Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga
mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa,
sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang, membantu
melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit.
2.4. daging
Daging ialah
bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan. Tekstur daging merupakan suatu
fungsi ukuran dari berkas-berkas serat ke dalam mana septa perimisium dari
tenunan pengikat membagi-bagi urat daging secara longitudinal. Urat daging yang
disusun dengan pola kasar (diameter besar) mempunyai tingkat pertumbuhan pasca
lahir yang besar, demikian pula dengan serabut yang berukuran kecil
mempunyai pertumbuhan yang kecil. Ukuran diameter serabut akan meningkat
bersamaan dengan umur, sesuai dengan pertumbuhan ternaknya, tetapi urat daging
dengan tekstur halus tidak nampak jelas seperti yang bertekstur kasar. Umumnya
hewan jantan mempunyai tekstur daging yang lebih kasar dibanding yang betina,
demikian pula dengan hewan yang berkerangka besar, (blogspot, 2011).
Tingkat kecerahan wana pada daging, ditentukan oleh
tebal-tipisnya lapisanOksimioglobin pada permukaan daging. Keadaan
ini lebih banyak terjadi pada suhu rendah, sehingga daging yang disimpan
didalam lemari pendingin (didinginkan) akan terlihat lebih rendah. Jika daging
segar dibungkus oleh pembungkus yang tidak tembus oksigen, maka oksigen yang
ada dalam bungkusan akan habis karena adanya aktivitas biokimia dan
Microoganisme pada permukaan daging. Sehingga warna daging akan berubah dari
merah cerah menjadi merah coklat/merah gelap karena terbentuknya metmioglobin, (blogspot, 2011).
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan Bromelin
Tabel 2. Pengamatan papain
4.2. Pembahasan
Berdasarkan
pada tabel 1.Uji bromelin pengamatan 1 jam, pada daging tanpa perlakuan setelah dilakukan pengamatan didapatkan
hasil dengan tekstur keras, dengan warna merah segar. Pada suhu dingin + jus nanas setelah
dilakukan pengamatan didapatkan hasil dengan tekstur empuk,
dengan warna
merah pucat. Pada suhu ruangan + jus nanas setelah dilakukan pengamatan
didapatkan hasil dengan tekstur
agak empuk, dengan warna merah pucat.
Berdasarkan pada tabel 2. Uji
bromelin pengamatan 2 jam, Pada suhu dingin + jus nanas setelah
dilakukan pengamatan didapatkan hasil dengan tekstur agak empuk dan berlendir, dengan warna merah sangat pucat. Pada suhu ruangan + jus nanas
setelah dilakukan pengamatan didapatkan hasil dengan tekstur empuk,
dengan warna
merah sangat pucat.
Berdasarkan pada tabel 1. Uji papain pengamatan 1 jam, pada daging tanpa perlakuan setelah dilakukan pengamatan didapatkan
hasil dengan tekstur keras dan padat, dengan warna merah segar. Pada suhu dingin + jus nanas setelah dilakukan pengamatan didapatkan hasil
dengan tekstur keras dan padat, dengan
warna agak pucat. Pada suhu ruangan + jus nanas setelah
dilakukan pengamatan didapatkan hasil dengan tekstur keras dan padat,
dengan warna agak
pucat
Berdasarkan pada tabel 2.
Uji papain pengamatan 2 jam, Pada suhu dingin + jus nanas setelah dilakukan pengamatan
didapatkan hasil dengan tekstur
lebih keras
dan padat dari sebelumnya,
dengan warna
merah pucat. Pada suhu ruangan + jus nanas
setelah dilakukan pengamatan didapatkan hasil dengan tekstur empuk,
dengan warna
merah pucat.
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Pada percobaan ini akan
digunakan beberapa yaitu enzim bromelin dan papain. Enzim bromelin adalah enzim
yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas, ataupun kulit nanas.
Bromelin termasuk enzim proteolitik yang membantu mencerna protein. Enzim
bromelain yang dapat membantu memperlancar pencernaan dalam lambung akan diuji
coba pengaruhnnya pada daging sapi. Nanas mengandung proteolytic enzyme
bromelain yang berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein. Protein
bromelin memiliki potensi yang sama dengan papain yang ditemukan pada pepaya
yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas
bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan
pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal.
Bromelin juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting
enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat
Sedangkan papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya,
baik dalam buah, batang dan daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu
memecah protein, khususnya pada daging agar lebih empuk atau lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Amalendu.
Chakraverty. (2002). Handbook of postharvest technology: cereals,
fruits, vegetables, tea, and spices. CRC Press. ISBN 978-0-8247-0514-5.Page.832
Poedjiadi, Anna dan F. M.
Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
http://ira-raners.blogspot.com/2011/05/biokimia-enzim.html.
Diakses tanggal 20 Februari 2013.
Terimakasih buat agan-agan yang sudah berkunjung diblog saya..!!
blogger yang baik selalu meniggalkan komentar ;D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar