Sabtu, 17 Mei 2014

Laporan "HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DUKU"

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
          Duku (Lansium domesticum Corr) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Indonesia. Sekarang populasi duku sudah tersebar secara luas di seluruh pelosok nusantara. Selain itu ada yang menyebutkan duku berasal dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat sampai Kalimantan di sebelah Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh liar/meliar kembali di wilayah tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan budidaya utama (AAK, 1991).
          Buah duku ( Lansium Domesticum Corr) berasal dari tanaman berkayu yang hidup menahun. Pohonnya diperkirakan asli dari Indonesia. Literatur lain mengatakan duku berasal dari Asia Tenggara bagian barat, dari semenanjung Thailand di sebelah barat sampai Kalimantan di sebelah timur. Kini Buah duku hampir tersebar luas diseluruh wilayah Asia dan menjadi salah satu primadona buah tropis (Suparman, 1983).
          Di Indonesia, sentral buah duku tersebar luas di wilayah Sumatra dan Jawa. Jenis yang banyak dibudidayakan adalah varietas Komering, Metesih, Condet dan Kalikajar. Buah duku dapat tumbuh subur di daerah beriklim basah dengan curah hujan tinggi. Tanaman ini termasuk jenis pohon buah musiman yang hanya berbuah setahun sekali. Biasanya bunga akan bermunculan di awal musim hujan (September-Oktober). Enam bulan kemudian buah terlihat bergelantungan di ranting dahan dan siap dipanen pada bulan Februari-Maret (Luqman, 1993)
          Buah duku mentah berwarna hijau, bergetah dan citarasanya sangat asam. Seiring matangnya buah, kulit akan berubah kekuningan dan daging buah akan berasa manis. Sebagian besar buah duku hanya dimakan segar sebagai buah meja. Padahal kalau kita mau sedikit berkreasi, duku dapat dijadikan beragam sajian lezat dan nikmat, seperti untuk isi puding, campuran fruits cocktail atau sebagai bahan baku selai (Salera, 1991).  
     Sumber mineral dan zat besi dilihat dari komposisi zat gizinya, buah duku tidak terlalu mengcewakan. Setiap 100 gr buah duku terkandung kalori 70 kal, protein 1.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 13 g, mineral 0.7 g, kalsium 18 mg, fosfor 9 mg dan zat besi 0.9 mg. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis. Kandungan lain yang bermanfaat adalah dietary fiber atau serat. Salah satu zat yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker (Salera, 1991).
          Selain daging buah yang segar menyehatkan, bagian kulit buah dan bijinya juga bermanfaat untuk bahan baku obat anti diare dan menurunkan demam. Kulit kayunya juga sering digunakan orang untuk mengobati gigitan serangga berbisa dan obat disentri. Sebagian orang juga percaya, benalu pohon duku dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker (Daryanto, 1985)

1.2. Tujuan Penulisan
     a. Untuk mengetahui hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman duku
     b. Untuk mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman duku


II. PEMBAHASAN

2.1. Hama Pada Tanaman Duku
No.
Gambar
1.

Keterangan
Nama Hama : Kelelawar (Cynopterus sphinx)
Gejala : Mamalia ini biasanya menyerang buah menjelang buah masak dengan cara memakan atau merusak butiran-butiran buah. Sehingga buah yang masak dipohon menjadi rusak dan produksinya berkurang. Disamping memakan buah kelelawar  juga dapat merontokkan buah yang masih muda.
Pengendalian : Dengan membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil. Bahan pembungkus dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas, bongsang yang terbuat dari anyaman bambu.

2.
Gambar
Keterangan
Nama Hama : Kutu Perisai (Asterolecantium sp)
Gejala : Daun dikerumuni kutu hingga rata selanjutnya daun susah untuk melakukan fotosintesa dan kemudian mengering dan mati
Pengendalian :  Dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan dan perawatan tanaman sebaik mungkin, menggunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang mengganggunya.

3.
Gambar


Keterangan
Nama Hama : Kumbang Penggerak Buah (Curculio sp)
Gejala : Penggerek buah menyerang pada buah duku yang sudah matang, sehingga buah duku berlubang dan busuk bila air hujan masuk ke dalamnya
Pengendalian : Pengendalian dengan cara pemeliharaan dan perawatan tanaman sebaik mungkin; menyemprot menggunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang mengganggunya.

4.
Gambar

Keterangan
Nama Hama : Kutu putih (Psedococcus lepelleyi)
Gejala : Kutu putih ini biasanya ditemukan pada anak daun terutama dekat tulang daun karena serangga ini merusak tanaman dengan cara mengisap cairan tanaman.Infestasi berat serangan ditandai adanya warna putih dan terdapat semacam massa seperti lilin pada bagian batang, buah dan sepanjang tulang daun bagian permukaan bawah daun. Apabila serangan terjadi pada pucuk, daun tidak dapat berkembang dengan sempurna, bahkan dapat mati. Daun tua yang terserang menjadi berwarna hijau kusam,pada serangan berat, daun menjadi layu
Pengendalian : Dengan cara pemeliharaan dan perawatan tanaman sebaik mungkin; menyemprot menggunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang mengganggunya

2.2. Penyakit  Pada Tanaman Duku
No.
Gambar
1.

Keterangan
Nama Penyakit : Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala : Adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini menyebabkan buah berguguran lebih awal dan juga menyebabkan kerugian pasca panen.
Pengendalian : dengan pemeliharaan tanaman yang baik, disemprot dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.

2.
Gambar

Keterangan
Nama Penyakit : Penyakit Mati Pucuk
Gejala : Matinya pada bagian ujung batang, cabang, atau ranting yang disertai dengan menguning dan gugurnya daun-daun bagian yang sakit. Cabang-cabang disekeliling batang berkembang tidak simetris. Daun pupus pada cabang-cabang tampak suram,berwarna kekuningan, kaku, keras, lebih lama tegak.
Pengendalian : Dapat dilakukan dengan pemeliharaan tanaman yang baik, dilakukan dengan disemprot dengan fungisida seperti Manzate, Zerlate, Fermate, Dithane D-14 atau pestisida lain. Dosis untuk obat pemberantasan penyakit ini harus disesuaikan dengan anjuran pada label masing-masing obat.

3.
Gambar

Keterangan
Nama Penyakit : Penyakit Busuk Akar
Gejala : Tanaman menjadi layu dan akirnya mati, buah terserang jadi layu dan akhirnya pada rontok.
Pengendalian : Pengendalian penyakit ini dengan pemeliharaan tanaman yang baik; disemprot dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.





DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1991. Bertanam Pohon Buah-buahan 2. Kanisius. Yogyakarta
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1991. Invertasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Kanisius. Yogyakarta.
Daryanto. 1985. Bercocok Tanam Buah-buahan. Aneka Ilmu. Semarang.
Majalah Salera, 1991. Mengenal Duku yang Sedang Laku, Edisi Februari 1991. Sarana Vida Widya. Jakarta.
Natawidjaja, P. Suparman. 1983. Mengenal Buah-buahan Yang Bergizi. Pustaka Dian. Jakarta
Tohir, A.K. 1983. Pedoman Bercocok Tanamn Buah-buahan. Pradyaoaramita. Jakarta.





Terimakasih buat agan-agan yang sudah berkunjung diblog saya..!! blogger yang baik selalu meniggalkan komentar ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar