I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung, dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan susu.Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, dan serat, (Islamuddin, 2010).
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energy :
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa, (Islamuddin, 2010).
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Uji Molisch sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural yang terubstitusi, seperti hidroksimetilfurfural. (Rizki 2013).
sedangkan uji Iodium bertujuan membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen, dan dekstrin). Identifikasi ini didasarkan pada pembentukan kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh polisakarida akibat penambahan iodium. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan berwarna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur sedangkan glikogen dan sebagian pati terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat, (Islamuddin, 2010).
1.2. Tujuan
a. Mengenal berbagai macam karbohidrat
b. Mengetahui cara pengujian tentang adanya karbohidrat
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Fessenden, 1986).
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat, maka dapat dibagi atas empatgolongan besar yaitu monosakarida, olisakarida, disakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Oligosakarida adalah kabohidrat berantai pendek yang dibangun oleh beberapa unit monosakarida. Disakarida, karbohidrat yang terdiri dari dua unit monoskarida. Disakarida yang paling banyak terdapat adalah sukrosa atau gulatebu yang terdiri dari unit glukosa dan fruktosa yang berikatan secara spesifik yang disebut ikatanglikosida. Polisakarida terdiri dari rantai yang cukup panjang sampai ratusan dan ribuan unit monosakarida, (Soeharsono, 1978).
2.2. Uji Molish
Uji Molish adalah pengujian untuk mengetahui senyawa mengandung karbohidrat atau tidak. Uji Molisch bereaksi positif pada glukosa dan amilum dengan membentuk cincin ungu, (blogspot, 2012).
2.3. Uji Iodium
Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut (Fessenden, 1986).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum biokimia karbohidrat pada Uji Molish yaitu: Glukosa 1 %, Sukrosaa 1 %. dan H2SO4. sedangkan pada Uji Iodium adalah: Amilum, HCL, Iodin, NaOH.
3.2. Alat
Alat-alat yang digunakan saat pratikum biokimia “Karbohidrat” Uji Molish dan Uji Iodium yaitu: Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, Pipet Volume, Pipet Tetes. Pipet Volume.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada pratikum biokimia "karbohidrat” terbagi menjadi dua yaitu Uji Molish dan Uji Iodium.
3.3.1. Uji Molish
a. Menyiapkan 2 tabung reaksi
b. Memasukkan masing-masing tabung dengan 2 ml glukosa 1%, dan sukrosa 1%.
c. Menambahkan H2SO4 pekat pada masing-masing tabung melalui dinding tabung pela-pelan sampai timbul 2 lapisan.
d. Mengulangi percobaan satu kali lagi.
e. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi.
3.3.2. Uji Iodium
a. menyiapkan 3 tabung reaksi
b. memasukkan 3 ml larutan amilum kedalam 3 tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
c. menambahkan 2 tetes air ke dalam tabung reaksi. 2 tetes Hcl pada tabung kedua dan 2 tetes NaOH pada tabung ketiga.
d. kemudian mengocok semua tabung, dan menambahkan 1 tetes larutan iodin kedalam masin-masing tabung.
e. Mengulangi percobaan satu kali lagi.
f. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan Karbohidrat (Uji Molish)
4.2. Pembahasan
Dari hasil yang telah dilakukan pada uji molish karbohidrat pada perlakuan Glukosa + H2SO4. Yaitu perlakuan dari glukosa 2 ml yang ditambahkan H2SO4 pada tabung reaksi hasil yang didapatkan yaitu perubahan wana yang terjadi setelah pengamatan pada lapisan atas berwarna kuning sedangkan pada lapisan bawah berwarna hitam , perubahan terjadi karena adanya kondensasi furfural atau derivatnya dengan alfa-naftol menghasilkan senyawa kompleks yang kemudian menyebabkan warna dari larutan akan berubah. Sedangkan uji molish perlakuan kedua yaitu dengan bahan sukrosa yang ditambahkan dengan H2SO4 hasil yang didapatkan bahwa lapisan atas berwarna kemerahan seperti teh, berwarna kemerahan sedangkan lapisan bawah berwarna hitam pekat. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan sehingga warna akan tampak lebih komplek dibanding dengan perlakuan glukosa + H2SO4. Penambahan H2SO4 dilakukan melalui tepi dinding karena larutan tersebut bersifat eksotermis sehingga panas dari larutan tersebut dapat melubangi dasar tabung reaksi. Larutan H2SO4 akan menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan antara satuan dasar yang satu terhadap yang lainnya) karbohidrat menjadi monosakarida, selanjutnya menjadi dehidrasi membentuk furfural dan derivatnya (turunan) kemudian menghasilkan monosakarida.
Sedangkan pada uji iodium perlakuan 1 Amilum + HCL+ Iodin yaitu penambahan bahan HCL dan Iodin pada Amilum (karbohidrat) yang direaksikan. hasil perubahan warna yang terjadi pada lapisan atas berwana bening, dan lapisan tengah berwarna ungu, sedangkan lapisan bawah berwarna putih keruh. perubahan warna tersebut bisa diakibatkan adanya pengaruh dari larutan HCL yang kadar asamnya sangat kuat, dan mengakibatkan warna amilum berubah menjadi putih keruh. Pada perlakuan 2 Amilum + NaOH + Iodin hasil reaksi yang didapatkan adanya perubahan warna pada lapisan atas berwarna bening, lapisan tengah berwarna putih pekat, lapisan bawah berwarna putih keruh. adanya perubahan tersebut dapat dipengaruhi adanya kondensasi furfural atatu turunannya dengan α-naftol. Pada perlakuan 3 Amilum + Air + Iodin pada lapisan atas berwarna putih pekat dan pada lapisan tengah berwarna bening dan lapisan bawah berwarna putih sangat pekat.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum uji molish pada karbohidrat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan oksigen yang terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H2O)n. Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat, maka dapat dibagi atas empatgolongan besar yaitu monosakarida, olisakarida, disakarida dan polisakarida. Uji Molisch adalah pengujian untuk mengetahui senyawa mengandung karbohidrat atau tidak dengan penambahan H2SO4 (Asam sulfat pekat) yangakan membentuk dua lapisan zat cair.
DAFTAR PUSTAKA
Islamuddin muddinjafar 2010. uji karbohidrat. http: //www. Organiksmakma3c16. Blogspot. Com/ 2010/ 03/ uji-karbohidrat. Html. Diakses Pada Tanggal 17 Desember 2013.
Fessenden. 1986. Kimia organik jilid 2. Jakarta : Erlangga. Diakses Pada Tanggal 17 Desember 2013.
Soeharsono, 1978. Petunjuk Praktikum Biokimia. PAU Pangan dan Gizi, UGM Yogyakarta. Diakses Pada Tanggal 15 Desember 2013.
Terimakasih buat agan-agan yang sudah berkunjung diblog saya..!!
blogger yang baik selalu meniggalkan komentar ;D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar